MENDUNG SORE

Wednesday, December 17, 2014

Share Your Dreams (wisely)

CATCH UP BERSAMA TEMAN adalah aktivitas paling menyenangkan, dimana kita punya alasan tepat untuk menghaburkan uang di mall dan menggagalkan diet kita.

Kata "catch up" sudah sangat akrab didengar sejak gue pergi bersekolah ke negeri kangguru. Dari catch up itu lah gw mendapatkan gossip hot dan melihat perkembangan temen-temen yang lain. Walaupun kalo catch up gue sering dapet pertanyaan, "Anjrit cing, lu beneran sekolah di Perth? Kok lu lebih tau gossip temen-temen kita sih?" tapi semua itu hanyalah rasa care gue semata ke temen-temen Indo dengan menjadi stalker mereka di dunia maya (Yak, kepo sama care emang beda tipis).

Anyway, selama sesi catch up, entah itu di Perth atau di Indo, gue selalu dapet peajaran tiap tahun. Salah satunya yang paling penting adalah untuk nge-filter temen, dalam artian gak semua temen bisa mencerna dengan baik seluruh informasi tentang hidup kita.

Titik dimana gue menyadari betapa pentingnya nge-filter temen ini makin gue sadarin waktu gue diperhadapkan sama realita hidup after selesai kuliah. Ada saat dimana gue merasa ada beberapa temen yang responnya negatif pas denger tentang passion dan dreams gue. Dan semuanya ini bisa terlihat dari wajah shock bin ajaib mereka kalo tau gw interested in politics and writing. 

Kalo writing mungkin responnya masih agak wajar karena ada beberapa yang udah cukup terhibur ngebaca blog gue. Tapi kalo gue sebut "politics," muka beberapa orang langsung berubah bin ajaib yang "What the fuck are you talking about why you don't live a normal life because politics is full of shit whatever blablabla AIUEO have a rich husband, get pregnant, have kids and die. WAKE UP." 

Dan gak sedikit juga yang respon dengan ketawa. Entah apa maksudnya. To be honest, waktu kejadian awal-awal terima respon gak enak kayagitu, gw marah. Gw marah sama respon mereka dan gw marah sama diri gw sendiri. Kenapa gw juga gak punya interest yang sama kayak orang kantoran diluar sana, yang udah pasti kerjaannya mau ngapain. 

TAPI lama-lama gue mikir, kadang kita butuh dapet respon negatif kayak gitu buat test seberapa cinta nya kita sama passion and dreams kita. Dan kita gak perlu ngabisin energi buat kesel sama orang yang kasih reaksi negatif karena mereka berhak bereaksi kayak apa aja. Sama seperti kita juga punya hak buat reaksi seperti apa after knowing that they are not interested to our dreams and passion.

Akhirnya, reaksi gue menyiasati negatif respon ini adalah dengan gak sembarangan menceritakan passion dan dreams ke temen-temen sekitar. Karena gue tau, gue cukup punya dua atau tiga orang yang kasih respon positif dan encourage gw untuk realisasiin dreams gw. Karena gue udah liat betapa indahnya ngeliat respon orang-orang yang senyum tulus dan terlepas dari mereka ngerti apa gak gue ngomong apa, mereka akan ngomong, "Iya, lu pasti bisa kok. Buktiin aja pelan-pelan."

Sama seperti gak semua rahasia bisa kita ceritain, kita butuh nge-filter temen mana yang bisa diceritain dreams atau passion kita. So, menurut gue respon terbaik bukan dengan musuhin temen yang gak jawab sesuai sama apa yang kita mau denger.

Dan jangan pernah lose contact sama temen-temen kita, karena seberapa malesnya kita sama mereka pasti mereka akan menambah wawasan kehidupan kita: GOSSIP #eaaa #teteuploh #mulutbelatungankenaazab

Selama manusia masih ada di muka bumi ini, pasti akan ada respon negatif yang bakalan kita denger di hidup kita, entah apapun itu. Dan dalam case ini adalah orang yang ngenye-in dreams dan passion kita. Tapi kita selalu punya pilihan untuk gak selalu bergaul sama orang yang cuma bisa ngetawain mimpi-mimpi nya kita.

Percayalah, punya sedikit teman yang bisa bikin kita senyum, mikir positif dan kasih courage buat kita realisasiin dreams kita itu jauh lebih berharga daripada punya puluhan teman yang bikin kita ragu dan jauh sama mimpi-mimpi kita.

Share your dreams wisely :)

No comments:

Post a Comment